Di era digital saat ini, teknologi kecerdasan buatan (AI) berkembang begitu pesat hingga mampu menciptakan konten yang sulit dibedakan dengan kenyataan. Salah satunya adalah deepfake, yang dapat memanipulasi suara maupun wajah seseorang untuk menyampaikan pesan yang sebenarnya tidak pernah diucapkan. Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan oleh beredarnya video Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang disebut melontarkan pernyataan kontroversial bahwa “guru adalah beban negara”. Video tersebut cepat viral dan memicu reaksi publik, namun setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata konten itu hanyalah hasil manipulasi AI dan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Fakta Menurut Kemenkeu: Video Itu Hoaks AI
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan bahwa video tersebut hoaks dan hasil manipulasi teknologi deepfake. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, menyatakan bahwa Sri Mulyani tidak pernah menyampaikan kalimat tersebut dalam forum resmi manapun. Potongan video itu hanya manipulasi yang merusak, mengingat video asli justru membahas tantangan fiskal berupa rendahnya gaji guru dan dosen serta beban pembiayaan pendidikan bagi negara, bukan menyebut guru sebagai beban negara.
Asal Usul Kontroversi dan Klarifikasi
- Sumber video hoaks: Cuplikan itu adalah hasil editan deepfake dari pidato Sri Mulyani dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada tanggal 7 Agustus 2025.
- Inti pidato asli: Sri Mulyani mengemukakan tantangan negara dalam menyediakan gaji memadai bagi guru dan dosen, serta pertanyaan tentang peran masyarakat selain pemerintah dalam mendukung sektor pendidikan—bukan pandangan negatif terhadap profesi guru.
- Harapan Kemenkeu: Pemerintah meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap informasi yang belum terverifikasi, dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang sifatnya rekayasa teknologi semata.
Dampak Deepfake terhadap Publik dan Politik
Kejadian ini menjadi alarm bagi kita semua betapa cepatnya informasi palsu dapat menyebar dan memecah opini. Deepfake berpotensi merusak reputasi publik figur dan memicu ketegangan sosial. Oleh karena itu, klarifikasi resmi serta kesadaran masyarakat terhadap berita bohong sangatlah krusial.
Kesimpulan
Video “Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara” adalah hoaks hasil rekayasa AI (deepfake). Pernyataan yang sebenarnya adalah tentang tantangan anggaran pendidikan dan gaji guru rendah—bukan merendahkan profesi mereka. Kemenkeu telah menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar, dan mengajak publik untuk lebih kritis dan tidak mudah terpancing hoaks.