Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Kabar meninggalnya aktor senior Epy Kusnandar mengejutkan publik dan para penggemar yang selama ini mengikuti perjalanan kariernya. Dikenal melalui berbagai peran ikonik dan kemampuan akting yang kuat, terutama sebagai “Kang Mus” dalam serial Preman Pensiun, Epy adalah sosok penting yang telah memberi warna besar bagi industri film dan televisi Indonesia.

Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam, bukan hanya bagi keluarga dan rekan-rekan seprofesi, tetapi juga bagi masyarakat luas yang merasa dekat dengan karakter-karakter yang ia hidupkan. Berita duka ini sekaligus menjadi momen untuk mengenang perjalanan hidup, karya, dan dedikasi seorang aktor yang telah puluhan tahun menghibur penonton dengan ketulusan dan totalitasnya.

Penjelasan Tentang Wafatnya Epy Kusnandar

Pada Rabu, 3 Desember 2025, dunia hiburan Indonesia kehilangan salah satu sosok aktor senior paling dihormati. Epy Kusnandar berpulang pada usia 61 tahun, pada pukul 14.24 WIB, sebagaimana dikonfirmasi sang istri, Karina Ranau, melalui unggahan di akun Instagram-nya.

Jenazah almarhum disemayamkan di Rumah Duka Harmony Residence 88, Jalan Pasir Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pemakaman direncanakan berlangsung pada hari Kamis, 4 Desember 2025, pukul 08.00 WIB di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Hingga saat ini, keluarga belum merilis keterangan resmi mengenai penyebab kematian.

Jejak Hidup & Karier Dari Teater Hingga Kang Mus

Awal Kehidupan & Pendidikan

  • Epy Kusnandar lahir pada 1 Mei 1964 di Garut, Jawa Barat.
  • Sejak masa sekolah menengah ia sudah aktif di dunia teater. Setelah lulus SMA pada 1983, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1989.

Menapak di Dunia Hiburan

  • Debutnya di televisi terjadi pada tahun 1996 lewat serial 1 Kakak 7 Ponakan.
  • Sepanjang kariernya, Epy telah membintangi banyak sinetron, film, serta produksi teater.
  • Ia dikenal luas melalui perannya sebagai “Kang Mus” di serial populer Preman Pensiun karakter yang melekat dan membuat namanya melejit di hati publik.
  • “61, aku harus pergi.” ungkapan yang sempat diucapkan Epy, kini terasa haru mengenang betapa ia membuat candaan menjadi kenyataan.

Perjuangan Kesehatan dan Kehidupan Pribadi

Hidup Epy bukan tanpa liku. Ia sempat menghadapi masalah kesehatan serius yang pernah membuat masa depannya diprediksi suram:

  • Pada sekitar 2010, Epy dikabarkan pernah divonis mengidap tumor otak stadium lanjut. Dokter bahkan sempat memperkirakan harapan hidupnya menyisakan beberapa bulan saja. Namun berkat kekuatan dan doa, ia berhasil melewati masa kritis tersebut.
  • Di tahun-tahun terakhir, Epy juga sempat mengalami stroke ringan. Gangguan ini mempengaruhi kondisi tubuhnya, termasuk masalah pada saraf dan penglihatan mata kiri. Dalam sebuah vlog, Epy pun pernah secara terbuka membagikan pengalamannya: kesulitan berjalan, penglihatan menurun, dan perjuangan untuk tetap bangkit.

Di luar karier, Epy menjalani kehidupan sederhana. Ia menikah dengan Karina Ranau pada tahun 2008, dan dikaruniai tiga orang anak. Belakangan, ia bersama sang istri sempat membuka warung makan sebagai usaha sampingan menunjukkan kesederhanaan dan kedekatannya dengan kehidupan sehari-hari di luar gemerlap layar kaca.

Respons Publik, Rekan Artis & Organisasi Kenangan untuk Kang Mus

  1. Salah satu respon resmi datang dari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), yang menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian aktor senior tersebut. Mereka mengenang Epy sebagai sosok besar dan berdedikasi di dunia perfilman Indonesia.
  2. Di media sosial dan forum daring, banyak penggemar, kolega, dan netizen yang merasa kehilangan. Sebagian besar mengenang Epy bukan hanya karena aktingnya, tetapi juga sebagai pribadi rendah hati, pekerja keras, dan penuh syukur sebuah teladan di luar panggung. Contohnya dari komentar di komunitas daring:
    • “RIP! Baru beberapa bulan lalu dia promo warung makannya.”
    • “Innalillahi… semoga diterima di sisi-Nya.”
  3. Banyak pula yang mengungkapkan bahwa karakter “Kang Mus” yang dibawakan Epy adalah bagian dari identitas tersendiri melekat di hati penonton dan menjadi bagian kenangan kolektif banyak orang.

Warisan & Kenangan yang Terus Hidup

  • Ribuan jam karya: teater, sinetron, film dari panggung hingga layar kaca, ia sudah membentuk jejak panjang yang bisa dijadikan arsip perfilman.
  • Cerita perjuangan: dari penyakit berat, prediksi hidup yang suram, hingga bangkit kembali kisah hidupnya bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang menghadapi tantangan hidup.
  • Sederhana dan rendah hati: di balik layar, Epy tetap menunjukkan kehidupan sederhana, dekat dengan keluarga, dan tak sungkan bekerja keras. Sebuah pelajaran penting tentang bagaimana ketenaran tak selamanya mengubah nilai kesederhanaan.
  • Ikatan emosional dengan publik: melalui karakter yang melekat seperti “Kang Mus”, banyak orang merasa memiliki kenangan personal tawa, haru, nostalgia yang membuat kepergiannya terasa sangat nyata.

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan seluruh karya serta kenangan Epy Kusnandar terus hidup dalam ingatan banyak orang. Selamat jalan, Kang Mus. Terima kasih atas karya, tawa, dan inspirasi yang telah kau beri.

Kesimpulan

Kepergian Epy Kusnandar menjadi kehilangan besar bagi dunia hiburan Indonesia. Castletoto Sebagai aktor yang telah berkarya puluhan tahun, ia meninggalkan jejak mendalam melalui karakter-karakter yang ia perankan dengan penuh totalitas. Sosoknya tidak hanya dikenal karena kemampuan akting yang kuat, tetapi juga karena ketulusan, kerendahan hati, dan perjuangannya menghadapi berbagai tantangan hidup.

Kabar duka ini menyisakan kesedihan bagi keluarga, rekan artis, dan para penggemar yang selama ini merasa dekat dengan karya-karyanya. Meski telah berpulang, warisan seni dan kenangan yang ia tinggalkan akan terus hidup dalam hati publik. Selamat jalan, Epy Kusnandar. Terima kasih atas dedikasi, tawa, dan inspirasi yang telah memberi warna bagi dunia hiburan Indonesia.

By jlcpf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *