Peristiwa tragis yang menimpa seorang driver ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21 tahun) pada akhir Agustus 2025 mengguncang publik Indonesia. Dalam situasi ricuh demonstrasi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, sebuah kendaraan taktis (rantis) Brimob menabrak dan melindas korban hingga meninggal dunia di tempat. Kejadian ini bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga memicu gelombang protes masyarakat yang menuntut keadilan serta transparansi dari pihak kepolisian. Insiden tersebut menjadi sorotan nasional, bahkan mendunia, karena dianggap sebagai cerminan problem serius dalam penanganan aksi unjuk rasa dan penggunaan kekuatan negara. Di sisi lain, tragedi ini menimbulkan pertanyaan besar: sejauh mana aparat penegak hukum mampu melindungi rakyat yang seharusnya mereka jaga?

Kronologi Lengkap Kejadian

Pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, suasana di sekitar Gedung DPR/MPR dan kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, memanas karena demonstrasi besar menolak sejumlah kebijakan pemerintah. Dalam kondisi kericuhan, sebuah kendaraan taktis (rantis) milik Brimob melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak kerumunan. Seorang driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21 tahun), yang saat itu sedang melintas mencari penumpang, menjadi korban. Rantis tersebut bukan hanya menabraknya, tetapi juga melindas tubuhnya hingga meninggal di tempat. Rekaman video amatir warga memperlihatkan momen ketika kendaraan itu terus melaju tanpa mengurangi kecepatan meskipun korban sudah tergeletak di jalan. Tak hanya Affan, seorang ojol lain bernama Moh Umar Amarudin ikut tertabrak. Umar mengalami luka serius di bagian kaki dan dilarikan ke RS Pelni, namun berhasil selamat setelah menjalani perawatan intensif.

Profil Korban: Sosok Affan Kurniawan

Affan Kurniawan lahir pada 18 Juli 2004 di Bandar Lampung. Ia pindah ke Jakarta untuk membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai driver ojol. Sebelumnya, Affan sempat bekerja sebagai satpam, namun memilih menjadi mitra ojol karena lebih fleksibel. Ia dikenal sebagai anak yang pekerja keras dan penopang utama bagi keluarganya yang tinggal di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kematian Affan menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Ibunya dikabarkan jatuh pingsan ketika mendengar kabar bahwa putranya meninggal secara tragis.

Reaksi Resmi dan Tanggung Jawab Aparat

Insiden ini langsung memicu reaksi keras dari publik. Aparat kepolisian dan institusi terkait pun memberikan tanggapan:

  • Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf secara terbuka kepada keluarga korban dan masyarakat. Ia menegaskan bahwa peristiwa ini akan ditangani secara transparan.
  • Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menyampaikan bahwa tujuh anggota Brimob yang terlibat sudah diamankan dan diproses hukum. Ia juga hadir dalam pemakaman Affan di TPU Karet Bivak, menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga.
  • Korps Brimob melalui perwakilan resminya mengeluarkan permintaan maaf dan

Dukungan dari Perusahaan Ojol

Baik Gojek maupun Grab Indonesia menyatakan belasungkawa mendalam. Keduanya berkomitmen memberikan santunan finansial dan dukungan jangka panjang bagi keluarga Affan, termasuk bantuan pendidikan untuk adik-adiknya. Pihak perusahaan juga menekankan bahwa para mitra ojol berhak mendapatkan perlindungan dan keadilan ketika bekerja di lapangan.

Reaksi Publik dan Media Sosial

Tragedi ini memicu gelombang protes besar di media sosial. Tagar #JusticeForAffan dan #PolisiPembunuhRakyat menjadi trending topic di Indonesia, bahkan masuk pemberitaan media asing. Warganet mengkritik keras tindakan aparat yang dianggap menggunakan kekerasan berlebihan dalam pengamanan demo. Banyak pula yang menyerukan reformasi prosedur operasional kepolisian, khususnya penggunaan kendaraan taktis di tengah kerumunan sipil.

Pemakaman yang Mengharukan

Jenazah Affan dimakamkan pada 29 Agustus 2025 di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Ribuan rekan ojol, keluarga, tetangga, hingga masyarakat umum hadir mengiringi prosesi pemakaman. Kapolda Metro Jaya turut hadir, namun kehadirannya sempat mendapat reaksi emosional dari rekan-rekan ojol yang menuntut keadilan. Meski begitu, prosesi berjalan khidmat, dengan doa agar kasus ini bisa membawa perubahan besar pada sikap aparat terhadap rakyat kecil.

Dampak Lebih Luas

Kasus ini menjadi simbol perlawanan masyarakat sipil terhadap penggunaan kekuatan negara yang berlebihan. Publik kini menunggu sejauh mana proses hukum terhadap tujuh anggota Brimob yang terlibat bisa berjalan transparan, adil, dan tanpa impunitas. Lebih dari itu, tragedi Affan Kurniawan menegaskan pentingnya reformasi kepolisian agar peristiwa serupa tidak terulang lagi di masa depan.

Kesimpulan

Tragedi Affan Kurniawan bukan sekadar insiden lalu lintas biasa, melainkan peristiwa yang mencerminkan hubungan rapuh antara aparat dan masyarakat. Kematian seorang driver ojol yang bekerja untuk mencari nafkah kini telah membuka mata bangsa: bahwa perlindungan terhadap rakyat kecil dan transparansi hukum adalah harga mati. Publik menanti keadilan sejati, bukan sekadar permintaan maaf.

By jlcpf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *