Gelombang aspirasi mahasiswa kembali mengguncang ibu kota. Hari ini, Rabu 27 Agustus 2025, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan daerah sekitarnya menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Gedung DPR RI. Suasana kawasan Senayan yang biasanya ramai lalu lintas mendadak berubah menjadi lautan massa dengan spanduk, poster, dan orasi lantang yang menggema.
Aksi ini bukan sekadar rutinitas turun ke jalan, melainkan kelanjutan dari protes publik yang kian memuncak terhadap keputusan DPR mengenai kenaikan tunjangan serta isu-isu politik yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. Mahasiswa hadir sebagai motor penggerak, membawa semangat reformasi dan menyalakan kembali api perjuangan yang selalu identik dengan peran mereka dalam sejarah bangsa.

Latar Belakang Aksi
Aksi unjuk rasa kali ini adalah kelanjutan dari protes sebelumnya pada 25 Agustus, yang dipicu oleh penolakan terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR dan tuntutan reformasi politik secara lebih luas.
Situasi di Lapangan
- Ribuan mahasiswa bersama elemen masyarakat kembali turun ke DPR RI. Suasana di lokasi sangat padat, penuh pergulatan massa dan orasi yang menggema.
- Massa juga sempat mendekat hingga gerbang belakang kompleks DPR, beberapa ada yang membakar ban dan memecahkan fasilitas sekitar.
- Polisi merespons dengan gas air mata dan water cannon, menyebabkan situasi memanas namun tidak lepas dari suasana aksi yang terus bersikukuh menyuarakan tuntutan.
Tuntutan Aksi Hari Ini
- Inti tuntutan tetap menolak tunjangan DPR yang dinilai berlebihan.
- Terdapat desakan untuk reformasi politik, akuntabilitas lebih tinggi, serta penguatan hak rakyat dalam pengelolaan anggaran publik.
Respons DPR
- Ketum BAM DPR Ahmad Heryawan menyatakan bahwa aspirasi masyarakat harus disampaikan melalui saluran resmi, seperti lembaga aspirasi DPR (BAM).
- Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyampaikan bahwa tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan sebenarnya berlaku untuk periode 5 tahun, dan akan dihapus mulai November 2025.
Memanas Menuju Aksi Selanjutnya
- Partai Buruh berencana menggelar aksi besar lanjutan pada 28 Agustus 2025, yang akan digelar di 38 provinsi serentak termasuk Jakarta (DPR RI dan Istana).
- Tuntutan aksi buruh mencakup penghapusan outsourcing, penambahan penghasilan PTKP, penghapusan pajak pesangon/THR/JHT, hingga revisi sejumlah undang-undang seperti UU Ketenagakerjaan dan RUU Perampasan Aset.
Ringkasan Kejadian
Aspek | Keterangan |
---|---|
Aksi Hari Ini | Ribuan mahasiswa menggelar demo tegas menolak tunjangan DPR dan menuntut reformasi. |
Keamanan | Polisi menggunakan water cannon dan gas air mata untuk meredam kerumunan. |
Respon DPR | Tunjangan rumah akan dihapus mulai November; aspirasi disalurkan melalui BAM. |
Aksi Lanjutan | Partai Buruh akan menggelar demo serentak di 38 provinsi pada 28 Agustus. |
Kesimpulan
Demo besar hari ini menunjukkan eskalasi kekecewaan publik terhadap DPR dan kebijakan elit politik. Meski terjadi ketegangan, demonstrasi tetap mencerminkan suara kuat masyarakat khususnya mahasiswa dan buruh dalam menuntut keadilan, transparansi, dan reformasi sistem legislatif. Momentum ini berpotensi membawa perubahan signifikan jika aspirasi disikapi serius oleh pemerintah dan parlemen.